Arsip Bulanan: Juli 2010

Canggih, Ponsel Android Samsung Dilengkapi Proyektor

Samsung menegaskan posisinya sebagai pesaing dalam pasar ponsel cerdas. Kali ini vendor asal Korea Selatan itu memperkenalkan seri dari keluarga Galaxy, yaitu Galaxy Beam.

Galaxy Beam masih akan mengusung sistem operasi Android, seperti seri Galaxy terdahulu. Untuk awalan, Beam akan disematkan Android 2.1 baru kemudian kemampuannya akan ditingkatkan dengan Android 2.2 atau yang dikenal dengan nama Froyo.

Yang istimewa, Galaxy Beam akan dilengkapi dengan perangkat proyektor Pico, yang mampu menembakkan gambar hingga sebesar 50 inci. Ini menjadikan Beam, sebagai ponsel Android pertama yang menggunakan proyektor.

“Galaxy Beam menggabungkan yang terbaik dari dua dunia, menawarkan pengguna kemampuan teknologi dan fitur untuk menikmati hiburan dan fungsi bekerja pada sebuah smartphone. Pengalaman mereka akan disempurnakan berkat fitur built-in proyektor,” kata Managing Director Samsung Asia Sung- Hyun Moon.

“Kami percaya bahwa Samsung Galaxy Beam akan menangkap imajinasi pengguna yang menginginkan pilihan yang baik menikmati file media favorit mereka pada layar Super AMOLED atau memproyeksikan file mereka dengan proyektor untuk berbagi dengan teman dan kolega,” tambahnya.

Beam mengusung layar AMOLED Super 3,7 inci, sebuah kamera 8-megapiksel di belakang, plus lensa VGA berkualitas di depan untuk video chat, radio FM terpadu; ditambah standar Wi-Fi, Bluetooth, dan dukungan GPS.

Namun, Galaxy Beam akan dijual pertama kali bukan di kawasan Amerika, melainkan pelanggan StarHub di Singapura yang dirilis mulai 17 Juli. Baru kemudian diikuti oleh wilayah lain di Asia dan Eropa akhir tahun ini. (Okezone/DigitalTrends)

India Kembangkan Laptop Rp. 350 Ribu

India mengklaim telah mengembangkan sebuah laptop murah seharga USD35 atau sekira Rp350 ribu (USD1 sama dengan Rp10.000). Laptop tersebut menggunakan teknologi layar sentuh.

Menurut Menteri Pengembangan Sumber Daya Manusia India Kapil Sibal, laptop tersebut akan diluncurkan akhir pekan ini. Rencananya laptop ini akan ditujukan untuk para pelajar di India.

Selain itu, mereka juga akan memulai produksi laptop tersebut secara massal.

“Kami telah mencapai era pembangunan pada saat ini, semua komponen mulai dari motherboard, chip, prosesor dan konektivitas lainnya hanya senilai USD35 termasuk memori dan segalanya,” kata Sibal.

Dikatakannya, gadget yang juga menggunakan layar sentuh itu dilengkapi dengan browser internet, PDF Reader dan juga fasilitas untuk melakukan video conference.

Sibal mengungkapkan, laptop tersebut berjalan dengan menggunakan sistem operasi Linux. Nantinya pada tahun 2011, harga gadget tersebut diharapkan dapat turun menjadi sekira USD20 dan USD10.

Gadget ini dikembangkan oleh peneliti di Indian Institute of Technology dan the Indian Institute of Science. (Reuters/Okezone)

Mau Tahu Telur atau Ayam Duluan? Ini Jawabannya

Para ilmuwan berhasil menjawab  salah satu tebak-tebakan tertua di dunia, mana yang lebih dulu, ayam, atau telur?

Melalui komputer super, tim dari Universitas Sheffield dan Warwick, Inggris  menemukan jawabannya. Apakah itu? Ayam.

Kepada laman Harian The Sun, ketua tim peneliti menjelaskan bagaimana mereka berhasil memecahkan teka-teki tersebut.

“Apa yang kami temukan adalah ‘kecelakaan’ yang menyenangkan. Awalnya, tujuan penelitian kami adalah menemukan bagaimana binatang membuat cangkang telur.”

Menurutnya,  selama ini, masyarakat telah menganggap remeh ayam. Kami tidak menyadari proses luar biasa yang ditunjukan para ayam dalam proses pembuatan telur.

“Sadarkah Anda, ketika memecahkan kulit telur rebus di pagi hari, Anda sedang menyaksikan salah satu material luar biasa di dunia.”

Cangkang telur memiliki kekuatan sangat luar biasa, meski beratnya sangat ringan. Manusia tak bisa membuat benda seperti itu, bahkan yang mendekatinya.

“Masalahnya, kita tak tahu bagaimana ayam membuat cangkangnya.”

Tim peneliti lalu menggunakan komputer super milik Dewan Riset Sains Inggris (UK Science Research Council) yang berbasis di Edinburgh. Komputer itu dinamakan HECToR (High End Computing Terascale Resource).

“Kami ingin menelusuri bagaimana telur terbentuk, dengan melihat proses detail telur secara mikroskopis.”

Yang pertama dicari adalah, mengetahui ‘resep’ yang digunakan ayam untuk membuat cangkang telur.

“Dengan bantuan komputer canggih, Kami memecahkan masalah ini selama berminggu-minggu. Sementara, ayam bisa menyusun cangkang itu hanya dalam semalam.”

Lucunya, pemilihan cangkang telur ayam sebagai fokus penelitian benar-benar tak disengaja. Para peneliti memilih telur ayam karena proteinnya sederhana untuk ditelaah.

Namun hasilnya ternyata sangat mengejutkan. “Kami memecahkan teka-teki sepanjang masa. Ini mengagumkan.”

Hasilnya, ditemukan protein khusus yang ada di tubuh ayam. Protein itu adalah adalah ‘tukang bangunan’ tanpa lelah, menyusun bagian-bagian cangkang mikroskopis membentuk cangkang telur.

Protein itu menginisiasi proses pembentukan cangkang sebelum menyusun bagian telur yang lain.

Tanpa protein pembangun tersebut, telur tak mungkin terbentuk. Dan, protein itu hanya ditemukan di rahim ayam. “Itu berati ayam ada duluan sebelum telur.”

Tapi, dari mana ayam berasal?

Beberapa teori mengatakan, nenek moyang ayam menciptakan telur zaman Dinosaurus.

“Penemuan kami sangat potensial. Sebab, cangkang telur dibentuk dari banyak kristal kecil. Kita bisa menggunakan informasi ini untuk mengetahui cara membuat dan menghancurkan struktur kristal lainnya.”

Sebagai contoh, untuk menghilangkan kerak di ceret maupun pipa.  Penelitian ini juga berimplikasi medis.

“Karena tubuh kita menggunakan metode yang sama untuk membuat gigi dan tulang, kita  bisa belajar lebih banyak tentang bagaimana membangun kembali tulang manusia.” (kompas)

Galaxy S, Peniru Sekaligus Pembunuh iPhone

Jakarta – Banyak orang berkomentar bahwa Samsung Galaxy S memiliki bentuk yang mirip iPhone atau lazim disebut ‘iPhone Wannabe’. Samsung memang mengiyakan hal tersebut, namun mereka juga menyebut Galaxy S merupakan ‘iPhone Killer’.

Hal itu dijelaskan Pambudi B. Sudirman, Brand Manager Samsung Galaxy S, yang merangkap sebagai Product Marketing Aplikasi Samsung, di sela-sela Media Workshop Samsung Galaxy S bertempat di Hotel Shangrila, Rabu (28/7/2010).

“Iya, memang banyak orang mengatakan Galaxy S meniru iPhone. Saat dibilang
Galaxy S merupakan ‘iPhone Wannabe’, setidaknya di mindset konsumen sudah tertanam bahwa iPhone kini punya saingan,” paparnya.

Ia pun menambahkan, bahkan salah satu media terkemuka di luar negeri memberi judul besar pada artikelnya bahwa Galaxy S merupakan ‘iPhone Wannabe’. “Dengan segala keunggulannya itu, (Galaxy S) malah bisa dibilang iPhone Killer,” tambah Pambudi kepada detikINET.

Dijelaskan oleh Pambudi, teknologi display Super Amoled milik Galaxy S membuat ponsel lain (seperti iPhone) terasa buram. Belum lagi ponsel ini hadir dengan layar yang lebih besar, lebih terang dan bobot lebih ringan serta tipis ketimbang iPhone.

Sebagai informasi, Samsung Galaxy S yang dibanderol seharga Rp 6,5 juta, saat ini dipaket secara eksklusif dengan operator Telkomsel, dengan paket data 500 MB selama enam bulan.

Jakarta – Samsung kini terus mencoba melakukan inovasi dalam karya portfolio mereka. Selain mengambil langkah tegas membuat platform sendiri dengan Bada OS nya, produsen asal Korea Utara ini juga terus menyempurnakan ponsel Androidnya. Dan inilah hasilnya.

Produk lanjutan Samsung Galaxy Spica ini bernama i9000, atau lebih dikenal dengan nama Samsung Galaxy S. Galaxy S merupakan ponsel kelas premium lain, disamping Omnia yang mengusung Windows Mobile.

Dalam ponsel ini Samsung memberi beberapa corak perubahan besar. Layar AMOLED kini telah berubah menjadi Super AMOLED. Selain itu prosesor pun telah digeber dikelas 1 Ghz. Tak cukup itu, Samsung pun memberikan fungsi mobile akses poin yang membuat ponsel ini bisa disulap menjadi modem nirkabel.

Rupanya Samsung tak mau main-main dalam menorehkan karyanya kali ini. Dari uji yang dilakukan detikINET, bahkan ponsel ini sanggup menandingi kedigdayaan ponsel papan atas sekelas iPhone, HTC Desire, Motorola Milestone, ataupun Sony Ericsson XPERIA X10. Simak ulasan dibawah ini untuk mengetahui seberapa bagus ponsel ini sebenarnya.

Desain Sedikit ‘Nyontek’ iPhone

“Itu iPhone Ya?,” ujar seorang rekan kepada detikINET saat pertama menerima ponsel ini. Ya, dari tampilannya saja sekilas Galaxy S memang sangat mirip iPhone. Mungkin Samsung terobsesi dengan pesona desain iPhone yang mampu menyihir jutaan fans Apple di planet ini.

Balutan bahan glossy hitam dan list berwarna perak ala iPhone melekat dalam body ponsel ini. Apalagi ditambah dengan ‘tombol tengah’ khas iPhone. Jika tak ada tulisan ‘Samsung’ dibagian atas dan dua menu tambahan di bawah, orang pasti salah kira.

Tak hanya bentuknya saja, beberapa ikon yang ada di dalamnya pun jika mau jujur terkesan mendekati tampilan iPhone dengan iOS4 barunya.

Sebenarnya jika ingin dibilang mirip iPhone, ponsel ini sedikit berbeda –tepatnya sedikit lebih baik. Galaxy S memancarkan pesona dengan caranya yang unik. Tekstur permukaan yang halus dengan layar anti gores, berpadu dengan sudut lengkung merupakan estetika seni yang tinggi pada ponsel ini.

Dan parahnya, ponsel ini lebih tipis dari sebuah iPhone! Dengan ketipisan kurang dari 10mm, Galaxy S sangat pas untuk dimasukan saku celana jeans.

Walau berukuran tipis, body ponsel ini terlihat sedikit ‘ringkih’. Untung layar kokoh anti gores sebesar 4 inchinya membuat produk ini sedikit berimbang dari kesan ‘ringkih’.



Tombol, Port, dan Layar

Kunci desain ponsel yang simpel ada pada tatanan tombolnya yang mudah digunakan. Dan syarat ini ada pada Samsung Galaxy S. Ada tiga tombol utama pada bagian bawah ponsel ini: menu, home dan back. Jika HTC memiliki tombol pencarian sendiri, maka tidak dengan ponsel ini. Pengguna dapat mencarinya dari dalam menu.

Pada bagian kiri terdapat tombol volume layaknya ponsel-ponsel lain. Sementara di sisi kanan terdapat tombol power. Ya, sebuah tombol power. Pertanyaanya mengapa bukan tombol shutter kamera, karena Galaxy S memang tak memilikinya. Bagian atas terdapat sebuah port microUSB dan jack headphone 3,5 mm dalam tubuhnya yang ramping.

Bagi yang belum terbiasa, mungkin sedikit aneh untuk mengambil foto dengan cara menyentuh layar ponsel. Namun asyiknya, ponsel ini bisa mengatur fokusnya sendiri.

Kecuali Dell Streak yang sebentar lagi bakal muncul dengan layar 5 inchinya, Samsung Galaxy S adalah salah ponsel Android dengan layar terlebar saat ini. Mengusung ukuran layar 4 inchi, ponsel ini dilengkapi display Super AMOLED ekstra bening. Sementara dari resolusi, ponsel ini memiliki ukuran 800 x 480 pixel.

( fw / rns )

Mengenal Lebih Detail Teknologi USB 3.0

Teknologi Universal Serial Bus (USB) sudah menjadi standard berbagai perangkat yang terkoneksi ke komputer, mulai dari Hardisk, Mouse, Printer, Kamera, dan lainnya. USB 1.0 sebenarnya sudah mulai dikenalkan sejak 1996, tetapi mulai populer ketika muncul USB 2.0 di awal 2001-an (dengan kecepatan sampai 40x USB 1.0 – 480 MBits/s atau sekitar 57 MBytes/s). Kemudian tahun 2010 ini USB 3.0 mulai dikenalkan, bagaimana kemampuannya ?

USB 2.0 dikenal dengan istilah High-Speed USB, sedangkan USB 3.0 di istilahkan dengan SuperSpeed, karena memang kecepatannya bisa dikatakan Super. Berikut penjelasan lebih detailnya.

Spesifikasi USB 3.0

Beberapa perubahan telah di implementasikan di USB 3.0 seiring dengan peningkatan penggunaan perangkat eksternal dan kebutuhan kecepatan lebih tinggi. Berikut penjelasan singkat teknologinya.

Transfer Rate
Kecepatan transfer data USB 3.0 sekitar 3200 MBits/s ( 3.2 GBits/s atau 400 MBytes/s), dan secara teori dapat mencapat 4.8 GBit/s. Kecepatan ini 6 sampai 10x lebih cepat dari maksimal kecepatan USB 2.0.

Data Transfer
USB 3.0 mengenalkan teknologi transfer data dua arah ( full duplex), sehingga dapat membaca dan menulis data secara bersamaan (simultan). USB 2.0 dan sebelumnya belum mendukung teknologi bi-directional ini .

Power
Tegangan listrik diturunkan dari 4.4 V menjadi 4V, kemudian arus juga ditingkatkan ( menjadi 150mA), sehingga selain lebih hemat energi, sebuah port USB 3.0 dapat digunakan 4-6 perangkat serta meningkatkan recharging.

Power Management
Power managemen yang lebih baik dibanding USB 2.0, sehingga mendukung idle, sleep dan suspend ( Wikipedia )

Bentuk Fisik
Ujung USB 3.0 akan sama dengan USB 2.0 (standard), tetapi kabel didalamnya akan lebih banyak, ada tambahan 4 jalur kabel dibanding USB 2.0 ( total ada 9 jalur kabel).

Bagaimana dengan Pengguna USB 2.0 ?

Saat ini mayoritas perangkat elektronik masih menggunakan teknologi USB 2.0, lalu bagaimana jika nanti sudah mulai berganti dengan USB 3.0 ?. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, USB 3.0 juga memperhatikan teknologi sebelumnya.

Kompatibilitas
USB 3.0 kompatibel dengan USB 2.0, sehingga perangkat USB 2.0 tetap akan bisa digunakan di port USB 3.0 dan akan berjalan dengan kecepatan standard USB 2.0. Tetapi tidak bisa sebaliknya, perangkat USB 3.0 tidak bisa dipasang di port USB 2.0.

Dukungan Sistem Operasi
Windows Vista, Windows 7 dan Linux sudah mendukung USB 3.0, dan Mac akan segera mengikuti. Tetapi untuk Windows XP sampai saat ini belum ada kepastian apakah akan ada update untuk interface baru ini.

Kekurangan

Selain mempunyai berbagai kelebihan diatas, interface USB 3.0 juga mempunyai beberapa kekurangan, diantaranya sebagai berikut :

  • Panjang Kabel. Maksimum panjang kabel USB 3.0 berkurang menjadi 3 meter ( USB 2.0 maksimal 5 meter ). Meskipun hal ini bisa diatasi dengan menambahkan USB Hub.
  • Speed Limit, tidak semua perangkat bisa memanfaatkan penuh kecepatan USB 3.0, seperti misalnya Hardisk Magnetik yang terbatas pada kecepatan perputaran keping disk.

Sudah punya gambaran tentang teknologi USB 3.0 ? Jika ingin lebih detail dan lengkap, silahkan membaca ulasan USB 3.0 di Wikipedia atau di Computerworld.

Sumber : Makeuseof

Setahun Lagi, Dunia Kehabisan Alamat IP

SYDNEY – Tidak kurang dari setahun, dunia akan kehabisan alamat internet. Jika hal ini disikapi dengan lamban, bukan tidak mungkin akan terjadi kerusakan aplikasi dan menimbulkan tarif jaringan internet yang lebih mahal.

Protokol pendukung jaringan, yang lebih dikenal dengan IPv4 dipastikan hanya menyediakan alamat IP tidak kurang dari 4 miliar IP Adress (pengalamatan protokol internet). Alamat internet yang dimaksud bukanlah nama domain atau URL melainkan serangkaian angka unik untuk mengidentifikasi perangkat yang tersambung ke internet.

Meningkatnya jumlah pengguna internet dengan cukup pesat, seiring dengan bertumbuhnya perangkat dan layanan internet ternyata hanya menyisakan jumlah IP Address hingga 232 juta saja. Sisa IP Address yang ada ini diprediksi akan habis dalam kurun 340 hari ke depan.

“Ketika protokol IPv4 dikembangkan 30 tahun yang lalu, tampaknya menjadi upaya yang wajar untuk memberikan alamat yang cukup, mengingat kala itu komputer pribadi tidak benar-benar ada. Ide bahwa telepon selular juga membutuhkan alamat IP kala itu belum terpikirkan. Demikian juga penyematan alamat IP pada perangkat IP dan kulkas, menurut para ahli kala itu dianggap cukup menggelikan,” ujar Carrier Relations Manager di perusahaan ISP Internode John Lindsay, seperti dikutip melalui SMH, Senin (26/7/2010).

Sebelumnya, pakar internet juga telah memberitahukan IPv4 yang kritis ini beberapa tahun lalu. Para pakar menyarankan seluruh pelaku internet untuk berpindah ke IPv6, di mana protokol itu menyediakan triliunan alamat IP untuk setiap orang di dunia. Sayangnya, respons pelaku internet hanya pasif. Bahkan mereka enggan berinvestasi untuk pindah ke IPv6. Pasalnya, perpindahan IPv4 ke IPv6 tidak mudah. Semua perangkat yang terkoneksi ke internet harus di konfigurasi ulang atau di-upgrade.

Kepala ilmuwan APNIC Geoff Huston telah memberikan awareness terhadap masalah ini sejak 10 tahun lalu. APNIC sendiri merupakan lembaga yang mengurusi alokasi alamat IP di wilayah Asia Pasifik.

“Maraknya penggunaan smartphone, PC dan peralatan yang tersambung ke internet membuat IP Address akan habis dalam kurun kurang dari setahun, lebih cepat 10 tahun ketimbang prediksi sebelumnya,” ujar Huston.

Huston mengatakan salah satu hambatan terbesar untuk memecahkan masalahnya hanyalah penambahan jumlah skala, yaitu IPv6 yang menyediakan lebih banyak IP address ketimbang IPv4.

Menurut Huston, semua perangkat pada IPv4 akan perlu di-upgrade untuk mendukung IPv6 karena kedua versi ini tidak kompatibel. Konsumen perlu meng-upgrade perangkat lunak pada komputer dan peralatan jaringan, bahkan dalam beberapa kasus, mereka diharuskan membeli perangkat keras yang baru.

Huston mengatakan bahwa, sekali alamat Internet habis maka akan muncul semacam pasar gelap untuk alamat IP dimana akan dibuat layanan-layanan yang memiliki kapasitas tertinggi. Jika terdesak maka pengguna akan membayar berapa saja untuk mendapatkan alamat IP ilegal ini dan hal ini tidak bisa dihindari.

“Biaya perpindahan ke IPv6 memang lebih mahal sekarang, namun penundaan langkah tersebut akan membuat biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal lagi. Bahkan berlipat-lipat dari kebutuhan saat ini,” ujar Huston.

Sebagai ukuran stop-gap, Huston mengatakan ISP akan mulai memaksa beberapa pelanggan dan perangkat untuk berbagi alamat internet tunggal, yang akan mengakibatkan aplikasi web umum berhenti bekerja. Huston menunjuk ke aplikasi web seperti Gmail, Google Maps dan iTunes sebagai contoh dari orang-orang yang akan hancur.

Untungnya, beberapa vendor internet dan perangkat teknologi sudah mulai mengantisipasi perpindahan ke IPv6. OS Windows dan Mac misalnya, keduanya telah mendukung protokol terbaru ini. Demikian pula dnengan iPhone, penyedia layanan internet Google dan Facebook pun telah turut serta mendorong adopsi IPv6.

“Perpindahan IPv4 ke IPv6 hanya sebuah perubahan kecil. Seperti mengganti ban kendaraan anda di jalan untuk bisa terus berjalan lancar ke tempat tujuan. Investasinya memang mahal, makan waktu dan tidak memberikan keuntungan apa-apa. Namun ini merupakan landasan yang penting untuk bisa digunakan hingga beberapa abad ke depan seiring dengan semakin sulitnya mendapatkan alamat IP di era IPv4 ini,” ujar ahli teknik Internet Google yang juga ‘founding father’ Internet, Vint Cerf. (srn)

Sony Patenkan Teknologi 3D Baru

Teknologi 3D memang termasuk baru menyesaki beberapa produk elektronik. Namun, Sony Computer Entertaimen mencoba menciptakan teknologi baru.

Ya, perusahaan asal Jepang ini telah mematenkan teknologi layar stereoscopic baru dalam 3D, sehingga memungkinkan bagi gamers untuk melihat gambar sendiri atau masing-masing di TV 3D yang sama.

Secara teori teknologi ini akan mencegah pemain untuk melihat gerakan lawan mereka ketika mengambil bagian dalam layar terpisah saat multiple game.

Nantinya teknologi ini akan bekerja dengan memisahkan gambar TV ke 3D sudut pandang yang terpisah ke satu untuk setiap pemain.

Sony telah memasukkan sejumlah ilustrasi rinci dalam paten termasuk bagaimana teknologi dan pekerjaan kacamata 3D akan bekerja.

Sayang belum ada informasi baru mengenai teknologi baru ini. Termasuk kapan inovasi tersebut bakal diadopsi oleh produk-produk besutan Sony. Karena semuanya masih misteri dan dirahasiakan. (okezone/PCR)

Sony Rilis 2 Walkman Phone Terbaru

Sony Ericsson mengumumkan duo terbaru yang meneruskan warisan ponsel Sony Ericsson seri Walkman, yaitu Zylo dan Spiro. Zylo dan Spiro merupakan generasi terbaru dari seri walkman phone Aony Erricson sebelumnya.

“Zylo merupakan generasi terbaru dari W595, sedangkan Spiro generasi terbaru W395,” kata Hanny Sanjaya selaku Manager product Group Marketting dari Sony Ericsson, Kamis (22/07/2010).

Zylo dan Spiro merupakan walkman phone pertama yang dikeluarkan Sony Ericsson tahun ini. “Pada tahun 2008 kita mengeluarkan 10 tipe walkman phone. Nah, pada tahun 2009-2010, Sony Ericsson banyak mengeluarkan handphone dengan communication entertainmentnya. Kita gak mau menghilangkan walkman phone begitu saja. Pada tahun ini, Zylo dan Spiro menjadi walkman phone penerus sekaligus menjadi walkman phone pertama di tahun 2010,” Ujar Hanny.

Dengan desain lengkungan bentuk tubuh (human curvature), slide keypad, Sony Ericsson mencoba mencuri perhatian para pecinta music phone dengan harga yang terjangkau. “Spiro mungkin akan keluar dengan harga berkisar Rp 900.000 sedangkan Zylo dengan harga Rp 1.500.000,” ujar Hanny.

Tidak hanya itu ukuran layar yang selebar 2.2 inchi membuat Zylo dan Spiro menjadi handphone non-touch screen terlebar yang pernah ada. “Handphone dengan layar 2,2 inchi biasanya sudah bisa touch screen, tapi tidak dengan Zylo dan Spiro. Dengan LCD sebesar itu, maka Zylo dan Spiro menjadi LCD non-touchscreen terbesar yang pernah ada,” ujar Hanny.

Dengan target market anak muda yang aktif, aplikasi pada Sony Ericsson Zylo dan Spiro akan memanjakan mereka, terutama bagi mereka pencinta musik dan juga penggila jejaring sosial.

“Pada Zylo terdapat format audio FLAC yang memungkinkan mendengarkan musik yang sudah dikompres tanpa mengurangi kualitas suaranya. Ada juga Music Call yang dapat menambahkan background musik saat sedang berbincang ditelpon, dan masih banyak aplikasi unik lainnya,” Ujar Hanny. (kompas)

Iran Berhasil Kembangkan Robot

TEHERAN – Setelah sukses mengembangkan teknologi nuklir, Iran kembali mengejutkan dunia dengan menciptakan sebuah robot yang mirip manusia.

Dilansir melalui Straits Times, Minggu (4/7/2010), selain mirip manusia, robot buatan ilmuwan Iran ini juga mampu berjalan layaknya seorang manusia, meski gerak langkahnya lebih lambat.

Robot ini diberi nama Surena 2 dan memiliki berat sekira 45 kilogram dengan tinggi sekira 1,45 meter. Untuk membuatnya, Iran mengumpulkan sekira 20 ahli robot dari Teheran University.

Pihak media di Iran memberikan publikasi yang cukup gencar terhadap pencapaian ini. Bahkan nantinya, robot ini akan dikembangkan dengan kemampuan melihat dan bersuara. Sayangnya tidak diberikan informasi pasti kapan pengembangan itu akan selesai.

Rupanya, pihak Iran hanya ingin menunjukkan pada dunia kekuatan teknologi yang mereka miliki. Pasalnya pihak Iran tidak memberikan informasi detil mengenai tugas utama dan tujuan robot itu dibuat.

Dalam peresmiannya, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyempatkan diri untuk datang dan menunjukkan antuasisnya. (srn)

Mata Warga Kanada Ajak Dunia Melihat

LONDON – Seorang warga Kanada mendedikasikan matanya untuk dunia. Dengan kamera mini buatan sendiri yang disematkan ke dalam matanya, ia akan memungkinkan seluruh dunia melihat apa yang dilihatnya.

Dilansir melalui Telegraph, Minggu (4/7/2010), pria bernama Rob Spence itu telah membuat kamera mini, mirip dengan webcam, selama dua tahun lalu. Namun begitu, purwarupanya telah berhasil dipamerkan pada 2009. Bahkan pada tahun yang sama, Majalah Times menyebutnya sebagai ‘Temuan Terbaik 2009’. Tidak heran jika kemudian Spence menyebut dirinya sebagai ‘Eyeborg Guy’.

Mata buatan itu dilengkapi dengan sebuah kamera video nirkabel yang didukung dengan baterai kecil berkekuatan 3 volt. Di dalamnya juga dilengkapi dengan transmitter nirkabel yang dapat membantunya mengirimkan data, apa yang ia lihat, ke dalam komputer.

“Tidak seperti mata manusia, mata saya ini dapat diupgrade secara berkala,” ujar Spence.

Nantinya, kamera mini itu akan disematkan ke dalam matanya, menggantikan mata buatan yang selama ini bertengger di tubuh Spence. Seorang profesor dari Massachusetts Institute of Technology bernama Steve Mann akan membantu Spence.

Mata buatan versi ini, dipaparkan Spence, masih memiliki tampilan beresolusi rendah dan transmisi yang masih lemah. Spence pun mengaku sedang meningkatkan performa keduanya di versi berikutnya. Selain itu, Spence juga sedang mengusahakan kamera wireless mini itu dengan LED light, mirip dengan mata milik robot dalam film Terminator.

Spence selama ini dikenal sebagai pembuat film. Ia memang hanya dapat melihat dengan satu mata karena mata kanannya rusak akibat kecelakaan yang terjadi saat ia masih muda dan mulai merintis karirnya di dunia film. Kini pria berusia 36 tahun itu berharap dapat mengganti mata palsunya dengan mata buatan miliknya ini, dan membagi apa yang dilihatnya kepada seluruh dunia, melalui internet. (srn)